Tanggapan Pihak Asuransi Swasta Ihwal Bpjs Kesehatan

Info Bpjs - Ada yang bilang bahwa keberadaan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan (BPJS Kesehatan) merugikan forum asuransi di Indonesia. Beroperasinya BPJS Kesehatan tak serta-merta mematikan bisnis asuransi swasta. Justru dengan adanya BPJS Kesehatan, industri asuransi nantinya sanggup menjadi kepanjangan tangan BPJS Kesehatan dalam menawarkan benefit yang tidak dijamin dalam denah BPJS kesehatan.

Banyaknya nilai positif, maka sejumlah industri asuransi telah menendatangani perjanjian kerjasama Coordination of benefit (CoB) dengan BPJS Kesehatan. CoB itu sendiri, sanggup dimaknai sebagai suatu proses dua atau lebih penanggung (payer) yang menanggung orang yang sama untuk benefit asuransi kesehatan yang sama.Akan tetapi, ada pembatasan total benefit dalam jumlah tertentu yang tidak melebihi jumlah pelayanan kesehatan yang dibiayakan.
Tanggapan Pihak Asuransi Swasta Tentang Bpjs Kesehatan
Sedangkan yang sanggup diberikan oleh asuransi swasta sudah dituangkan atau diatur dan distandardisasi dalam sebuah kesepakatan bersama antara BPJS Kesehatan dengan perusahaan asuransi swasta.

Misalnya, saja, akseptor BPJS Kesehatan yang membeli asuransi kesehatan embel-embel dari Penyelenggara Program Asuransi Kesehatan Tambahan atau Badan Penjamin lainnya yang berhubungan dengan BPJS Kesehatan, sanggup naik kelas perawatan.

Peserta itu, sanggup mendapatkan benefit lain yang tidak tercakup dalam JKN (Jamiman Kesehatan Nasional). Malahan, mendapatkan perawatan lanjutan yang ekslusif dan sanggup berobat di rumah sakit swasta yang belum berhubungan dengan BPJS Kesehatan, jikalau dalam keadaan gawat darurat.

Hingga kini, sudah ada 19 perusahaan asuransi yang menandatangani perjanjian kerjasama koordinasi manfaat (coordination of benefit/CoB) dengan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan. Yakni, PT Avrist Assurance, PT Arthagraha General Insurance, PT Asuransi Astra Buana, PT Asuransi Umum Mega, PT Asuransi Jiwa Central Asia Raya, dan PT Asuransi Takaful Keluarga.

Kemudian PT Asuransi Bina Dana Arta, PT Asuransi Jiwasraya, PT Asuransi Jiwa Sinarmas MSIG, PT Asuransi Jiwa Generali Indonesia, PT Tugu Pratama Indonesia, dan PT Asuransi Multi Artha Guna. Dan ini seiring berjalan-nya waktu akan terus bertambah.

Sedangkan yang sudah bergabung sebelumnya, yaitu PT Asuransi Jiwa InHealth Indonesia, PT Asuransi Sinar Mas, PT Asuransi Mitra Maparya, PT Asuransi Tugu Mandiri, PT Asuransi AXA Mandiri Financial Service, PT Lippo Insurance, serta PT Asuransi AXA Financial Indonesia.

Menurut Direktur Asuransi Sinar Mas (ASM), Dumasi M Samosir, smengatakan tidak ragu menjalankan kerjasama ini. Hanya, memang sebelumnya, banyak yang mempertanyakannya, sebab kalangan perusahaan swasta telah terbiasa memakai asuransi kesehatan komersial dengan jaminan yang lebih lengkap dibanding jaminan BPJS.
<< Baca Juga: Prosedur Pelayanan Peserta Bpjs Yang mengikuti Asuransi Komersial (Swasta) >>
Setelah ada konsep wacana koordinasi manfaat atau Coordination of Benefit (CoB), banyak pula yang menerimanya. Pihaknya, pun, sudah siap menjalankan denah CoB BPJS Kesehatan. Rekanan 959 rumah sakit (RS) Provider ASM yang tersebar di seluruh Indonesia, ada sebanyak 385 RS merupakan RS kawan BPJS Kesehatan.

Industri Asuransi Makin Berkembang Berkat CoB SIAPA bilang, keberadaan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan (BPJS Kesehatan) merugikan forum asuransi di Indonesia. Beroperasinya BPJS Kesehatan tak serta-merta mematikan bisnis asuransi swasta.

Justru dengan adanya BPJS Kesehatan, industri asuransi nantinya sanggup menjadi kepanjangan tangan BPJS Kesehatan dalam menawarkan benefit yang tidak dijamin dalam denah BPJS kesehatan.Banyaknya nilai positif, maka sejumlah industri asuransi telah menendatangani perjanjian kerjasama Coordination of benefit (CoB) dengan BPJS Kesehatan.

Sumber: Media resmi intern Bpjs Kesehatan

Post a Comment

Previous Post Next Post